2 Tahun yang lalu, nyokap gue melihat adanya kemajuan pada gigi gue.
Ini bener-bener kemajuan gigi, dalam hal negatif maksudnya.

Gue harus mengakui-walau sebenernya menyakitkan-bahwa gigi gue emang rada maju.

1 tahun, 10 bulan....
Nyokap gue mulai mengusulkan ide-ide baru untuk membuat gigi gue tidak begitu terlihat tonggos.

Salah satunya mempenjarakan gigi gue. Awalnya, gue sama sekali gak setuju. Gue tau banget rasanya pake kawat gigi karena koko gue kebetulan sempet make pager gigi murtad itu.

Tapi, nyokap gue sudah sangat tahan tidak tahan melihat gigi gue yang semakin lama, semakin maju. Akhirnya dibawalah gue dan gigi gue ke dokter spesialis pager. Ternyata, keberuntungan masih sama gue. Si dokter penyelamat membiarkan gigi gue tanpa kawat selama 2 tahun, "Saya yakin, rahangnya akan membesar dan giginya akan mundur, biarkan dahulu....."

Sekarang, 2 Tahun udah bener-bener lewat. Beberapa hari yang lalu, gigi gue dipagerin dengan harapan akan rapih. Dan rasanya........... Rasanya gue PENGEN GARUK ASPAL PAKE GIGI! Asli. Sakit banget.

Setiap orang yang berpapasan atau hanya sekedar nyapa (di sekolah atau di angkot atau di WC) pasti menanyakan hal yang sama tentang gigi gue.

Label: Curcol